Kamis, 19 Oktober 2017

Terimakasih Go-Car, Kami Tak Lagi Bonceng Lima


BONCENG LIMA: Keluarga Lisbet Derlina Sinaga bersama tiga anaknya dan suami naik motor bonceng lima saat pulang dari Gereja GKPS Jambi Februari 2017. Kini bonceng lima ini sudah ditinggalkan Derlina Sinaga dan anak-anaknya karena ada "Go-Car". 


BERITAKU, Jambi-Terimakasih Go-Car kami tak lagi bonceng lima.  Demikianlah ungkapan Lisbet Derlina Br Sinaga, ibunda dari Moses Juneri, Ezer Twopama dan Trionel Aguero Manihuruk menceritakan manfaat “Go-Car” dalam kebutuhan transportasi keluarga. Kini Lisbet Derlina Sinaga sudah tertolong oleh Go-Car jika mau pergi ibadah ke gereja dan ibadah kebaktian rumah tangga, begitu juga kalau bepergian di dalam kota.

Rasa syukur itu diutarakannya, berkat jasa transportasi online Go-Car dari PT “Go-Jek” yang mulai dimanfaatkan Lisbet Derlina Sinaga bersama keluarga setiap bepergian bersama ketiga anaknya. Selama ini, Lisbet Derlina Sinaga dan tiga orang anaknya hanya mengandalkan sepeda motor suaminya kalau bepergian, atau berangkat ibadah ke gereja dan ibadah rumah tangga.

Namun kini Lisbet Derlina Sinaga sudah menggunakan jasa transportasi online yang berbasis aplikasi adreoid. Selain ongkosnya terjangkau sekali, kenyamanan naik Go-Car juga dapat dirasakan Derlina Sinaga bersama ketiga anaknya. 

“Kami yang keterbatasan transportasi, kini sudah merasa senang dan lega dengan adanya transportasi berbasis online yang setiap saat bisa dipesan. Penumpangnya dijemput dan diantar ketempat tujuan. Kini Go-Car sudah mulai akrab ditengah keluarga kami,” ujar
Lisbet Derlina Sinaga.

Kata
Lisbet Derlina Sinaga, keberadaam Go-Car sangat membantu dirinya dan anak-anaknya. Karena kalau bepergian tak lagi bonceng lima bersama anak dan suaminya naik motor. Dari segi keselamatan, tentu naik “Go-Car” lebih nyaman.

“Driver Go-Car semua baik-baik. Setidaknya itu sudah kami rasakan dua bulan terakhir menggunakan jasa Gocar. Mobil-mobil yang dibawa Driver Go-Car bersih-bersih dan tegur sapanya sangat sopan dan santun. Tentunya keberadaan Go-Car sangat membantu masyarakat dan harus dilindungi oleh masyarakat pula,” ujar
Lisbet Derlina Sinaga.

Tingginya animo masyarakat di Kota Jambi dalam menggunakan Go-Car karena faktor kenyamanan serta tepat waktu. Kalau keberadaan angkutan kota, taksi dan ojek konvensional kini sudah mulai ditinggalkan masyarakat. 

Hal ini seiring dengan pemanfaatan teknologi informasi yang semakin mudah digunakan masyarakat. Perubahan transportasi konvensional kepada transportasi online kini harus diterima semua pihak. Karena dengan pemanfaatan teknologi, masyarakat semakin mudah dalam menggunakan transportasi.

Pengalaman
Lisbet Derlina Sinaga itu, hanya sekelumit gambaran positif dari sekian banyak masyarakat Kota Jambi yang sudah menikmati jasa transportasi online seperti Go-Car.

Menurut Afrin, salah satu Driver Go-Car di Kota Jambi, jumlah Go-Car di Kota jambi kini sudah mencapai 800 Armada dan “Go-Jek mencapai 1500 unit. Rata-rata armada Go-Car merupakan mobil Produksi Astra dengan berbagai merek seperti Toyota, Daihatsu dan Isuzu.
BONCENG LIMA: Keluarga Derlina Sinaga bersama tiga anaknya dan suami naik motor bonceng lima saat hendak mau ibadah Minggu di Gereja GKPS Jambi , Minggu, 9 April 2017. Kini bonceng lima ini sudah ditinggalkan Derlina Sinaga dan anak-anaknya karena ada "Go-Car".
Sepanjang perjalanannya sejak tahun 1957, Astra senantiasa mendedikasikan karyanya untuk kemajuan bangsa Indonesia, sejalan dengan filosofi perusahaan yang tertuang dalam Catur Dharma. Kini mobil produski Astra sudah bisa dinikmati masyarakat dengan cara berbagi jasa dan saling menguntungkan dengan aplikasi “Go-Car”.

Inovasi Tiada Henti

Seiring dengan zaman yang semakin maju, ada banyak inovasi yang hadir dalam kehidupan masyarakat urban. Salah satu yang paling jelas terlihat adalah kehadiran inovasi transportasi online di Indonesia. Meski sempat menimbulkan pro dan kontra, tapi tak bisa dipungkiri lagi kalau kehadiran transportasi online semakin mempermudah masyarakat dalam menggunakan transportasi.

Jika awalnya transportasi online hanya bisa dinikmati di kota besar seperti Jakarta atau Bandung, kini transportasi berbasis online mulai menyebar ke berbagai kota di Indonesia. Salah satunya Kota Jambi misalnya. 

Hal ini tentunya mendapat sambutan masyarakat yang melek dengan teknologi informasi. Transportasi online dinilai sebagai salah satu indikator berkembangnya moda transportasi publik yang ada dalam sebuah kota.

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) pun menilai bahwa keberadaan taksi dalam jaringan atau online dapat menjadi jawaban atas prinsip aksesbilitas transportasi. Dalam hal ini, konsumen lebih mudah mendapatkannya daripada taksi konvensional.

Melihat kebutuhan transportasi online yang semakin dibutuhkan kaum urban kekinian di Indonesia, kini Go-Car, Go-Jek dan sejenisnya mulai merambah ke seluruh kota di Indonesia. 

Namun hingga kini, di sejumlah kota masih saja ada pro dan kontra soal transportasi berbasis online ini. Masyarakat pengguna transportasi berbasis online ini harus bersatu dan melawan aksi-aksi oknum-oknum yang dengan sengaja merazia dan melarang transportasi berbasis online ini.

Transportasi berbasis online ini saling menguntungkan satu dengan yang lain. Misalnya Driver Go-Car atau Grab dengan sipenumpang itu sendiri. Mari saling berbagi dan saling menjaga agar transporasi berbasis online  ini tetap ada dan mendorong Pemerintah untuk melindunginya. 

Paling Laku

Sejalan dengan semakin diminatinya “Go-Car oleh masyarakat, tentunya tak terlepas dari produksi mobil yang paling diminati masyarakat. Mengutip http://poskotanews.com, mobil produksi PT. Astra International Tbk sepanjang tahun 2016 hingga Oktober 2017, masih mendominasi penjualan otomotif di Indonesia.

Mobil yang laris di pasaran diproduksi oleh Toyota, Daihatsu, Isuzu, Peugeot, UD Trucks. Data dari PT Astra Internasional Tbk menyebutkan penjualan merek-merek mobil di bawah Astra mencapai 55.197 unit atau market share-nya sebesar 60% dari total penjualan otomotif nasional sebanyak 91.990 unit.

Untuk merek di bawah Astra, Toyota masih menjadi ujung tombak penjualan dengan total penjualan sebanyak 34.167 unit atau berkontribusi sekitar 62%. Sementara di sektor mobil jenis low cost green car/LCGC, Astra semakin memperkuat posisinya dengan mengoleksi penjualan sebanyak 20.906 unit atau market share 79% dari total penjualan LCGC secara nasional sebanyak 26.380 unit.

Kondisi ini tentu saja berpengaruh pada kinerja keuangan perseroan selama periode Januari-September 2016. Selama periode itu, usaha sektor otomotif grup Astra membukukan laba bersih sebesar Rp6 triliun atau naik 12% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.

Presiden Direktur Astra International, Prijono Sugiarto mengatakan, pertumbuhan positif itu sebagian besar merupakan dampak dari peluncuran model baru yang terbukti memberikan dampak positif terhadap marjin.

Dia mengemukakan penjualan mobil secara nasional meningkat sebesar 2% menjadi 783.000 unit. Penjualan nasional mobil Astra naik sebesar 10% menjadi 422.000 unit, sehingga meningkatkan pangsa pasar menjadi 54% dari 50%. Grup telah meluncurkan sepuluh model baru dan tujuh model revamped selama periode ini.

Laba bersih PT.Astra Otoparts Tbk, bisnis komponen grup, mencatat peningkatan sebesar 59% menjadi Rp284 miliar dengan peningkatan pendapatan dari segmen pasar pabrikan otomotif (original equipment manufacturer/OEM), after market dan segmen ekspor. 

Memasuki usia ke-60 Astra pada tahun 2017, semoga Astra terus menginspirasi Indonesia melalui produk dan layanan karya anak bangsa, sumber daya manusia yang unggul serta kontribusi sosial yang berkelanjutan bagi bangsa dan negara. Sukses Untuk Astra Membangun Negeri. Semoga. (Rosenman Manihuruk)

 

Tidak ada komentar: